Selasa, 06 Juni 2023

MENGINDENTIFIKASI, MITOS, METAFORA, DAN METONIMI DALAM JURNAL ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA DIALOG DALAM SERIAL ANIME "NARUTO"

Mitos

    Pada jurnal ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA DIALOG DALAM SERIAL ANIME "NARUTO" terdapat berbagai karakter yang memiliki pandangan atau kepercayaan yang mereka pegang. Mitos yang ingin dibangun oleh karakter naruto adalah tentang kerja keras yang dapat mengalahkan bakat. Mitos yang ingin dibangun oleh karakter jiraiya adalah tentang pola pikir manusia akan rasa sakit atau penderitaan yang di alami nya. Mitos yang ingin dibangun oleh karakter Pain adalah tentang kedamaian yang dapat dicapai dengan mengerti dan merasakan penderitaan yang sama. Mitos yang ingin dibangun oleh karakter Obito adalah tentang teman itu lebih penting dari apapun. Dan yang terakhir, mitos yang ingin dibangun oleh madara adalah konsep dimana dunia ini akan selalu ada kebaikan dan kejahatan.

Metafora

    Metafora yang ingin dibangun adalah dialog yang diucapkan oleh madara dan obito. Yang kami bahas adalah dialog yang memiliki perbandingan tersirat didalamnya. Berikut adalah dialog yang diucapkan karakter :

"Shinobi yang melanggar aturan memang disebut sampah, tetapi Shinobi yang meninggalkan sahabatnya lebih rendah dari sampah." - Uchiha Obito
Pada kutipan dialog dari Uchiha Obito, terdapat penggunaan kata "sampah" yang memiliki konotasi metaforis. Metafora tersebut menggambarkan pandangan negatif terhadap shinobi yang melanggar aturan dan mengkhianati persahabatan. Meskipun istilah "sampah" memiliki makna denotatif yang merujuk pada limbah atau barang yang tidak berguna, dalam konteks kutipan tersebut, kata tersebut digunakan secara metaforis untuk menyebut individu yang dianggap rendah, tidak dihormati, atau tidak berharga.

"Di mana ada cahaya disitu ada bayang-bayang, dimana ada pemenang disitu ada pecundang." Uchiha Madara
Pada kutipan dialog dari Uchiha Madara, terdapat metafora yang menggunakan kata "cahaya" dan "bayang-bayang" untuk menggambarkan kontras dalam kehidupan. Metafora ini memiliki arti bahwa di mana ada sesuatu yang positif atau sukses (cahaya), selalu ada pula sesuatu yang negatif atau kegagalan (bayang-bayang). Berdasarkan pandangan Madara yang menggambarkan “dimana ada pemenang disitu ada pecundang” 

Metonimi

    Metonimi pada jurnal ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA DIALOG DALAM SERIAL ANIME "NARUTO" dapat ditemukan pada beberapa dialog sebagai berikut.

"Jika kau menungguku untuk menyerah, kau akan menungguku selamanya." - Uzumaki Naruto

"menungguku selamanya" yang digunakan sebagai metonimi yang menunjukan untuk mengubah atau mengatasi nasib yang telah ditetapkan sejak lahir. Menunggu Naruto menyerah merupakan sebuah tindakan yang sia-sia karena dia tidak akan pernah menyerah.

"Takdir setiap manusia memang telah ditentukan sejak mereka lahir, tetapi dengan kerja keras kita dapat mengalahkan takdir." - Uzumaki Naruto

"mengalahkan takdir" yang digunakan sebagai metonimi yang menunjukan untuk usaha keras dan tekad dalam mengubah atau mencapai hasil yang berbeda dari apa yang telah ditentukan oleh takdir sejak lahir.  Naruto percaya bahwa meskipun takdir sudah ditentukan, tetapi dengan kerja keras dan upaya yang sungguh-sungguh, kita bisa mengubah nasib dan mencapai kesuksesan.

"Jika Anda Tidak Berbagi Rasa Sakit Seseorang, Anda Tidak Akan Pernah Bisa Memahami Mereka." – Pain
“berbagi rasa sakit seseorang" yang digunakan sebagai metonimi yang menunjukan untuk empati atau pengertian terhadap penderitaan dan kesulitan yang dialami oleh orang lain. Pain mengungkapkan bahwa tanpa mampu merasakan dan memahami rasa sakit orang lain, seseorang tidak akan pernah benar-benar memahami mereka secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar