Selasa, 06 Juni 2023

MENGINDENTIFIKASI, MITOS, METAFORA, DAN METONIMI DALAM JURNAL ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA DIALOG DALAM SERIAL ANIME "NARUTO"

Mitos

    Pada jurnal ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA DIALOG DALAM SERIAL ANIME "NARUTO" terdapat berbagai karakter yang memiliki pandangan atau kepercayaan yang mereka pegang. Mitos yang ingin dibangun oleh karakter naruto adalah tentang kerja keras yang dapat mengalahkan bakat. Mitos yang ingin dibangun oleh karakter jiraiya adalah tentang pola pikir manusia akan rasa sakit atau penderitaan yang di alami nya. Mitos yang ingin dibangun oleh karakter Pain adalah tentang kedamaian yang dapat dicapai dengan mengerti dan merasakan penderitaan yang sama. Mitos yang ingin dibangun oleh karakter Obito adalah tentang teman itu lebih penting dari apapun. Dan yang terakhir, mitos yang ingin dibangun oleh madara adalah konsep dimana dunia ini akan selalu ada kebaikan dan kejahatan.

Metafora

    Metafora yang ingin dibangun adalah dialog yang diucapkan oleh madara dan obito. Yang kami bahas adalah dialog yang memiliki perbandingan tersirat didalamnya. Berikut adalah dialog yang diucapkan karakter :

"Shinobi yang melanggar aturan memang disebut sampah, tetapi Shinobi yang meninggalkan sahabatnya lebih rendah dari sampah." - Uchiha Obito
Pada kutipan dialog dari Uchiha Obito, terdapat penggunaan kata "sampah" yang memiliki konotasi metaforis. Metafora tersebut menggambarkan pandangan negatif terhadap shinobi yang melanggar aturan dan mengkhianati persahabatan. Meskipun istilah "sampah" memiliki makna denotatif yang merujuk pada limbah atau barang yang tidak berguna, dalam konteks kutipan tersebut, kata tersebut digunakan secara metaforis untuk menyebut individu yang dianggap rendah, tidak dihormati, atau tidak berharga.

"Di mana ada cahaya disitu ada bayang-bayang, dimana ada pemenang disitu ada pecundang." Uchiha Madara
Pada kutipan dialog dari Uchiha Madara, terdapat metafora yang menggunakan kata "cahaya" dan "bayang-bayang" untuk menggambarkan kontras dalam kehidupan. Metafora ini memiliki arti bahwa di mana ada sesuatu yang positif atau sukses (cahaya), selalu ada pula sesuatu yang negatif atau kegagalan (bayang-bayang). Berdasarkan pandangan Madara yang menggambarkan “dimana ada pemenang disitu ada pecundang” 

Metonimi

    Metonimi pada jurnal ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA DIALOG DALAM SERIAL ANIME "NARUTO" dapat ditemukan pada beberapa dialog sebagai berikut.

"Jika kau menungguku untuk menyerah, kau akan menungguku selamanya." - Uzumaki Naruto

"menungguku selamanya" yang digunakan sebagai metonimi yang menunjukan untuk mengubah atau mengatasi nasib yang telah ditetapkan sejak lahir. Menunggu Naruto menyerah merupakan sebuah tindakan yang sia-sia karena dia tidak akan pernah menyerah.

"Takdir setiap manusia memang telah ditentukan sejak mereka lahir, tetapi dengan kerja keras kita dapat mengalahkan takdir." - Uzumaki Naruto

"mengalahkan takdir" yang digunakan sebagai metonimi yang menunjukan untuk usaha keras dan tekad dalam mengubah atau mencapai hasil yang berbeda dari apa yang telah ditentukan oleh takdir sejak lahir.  Naruto percaya bahwa meskipun takdir sudah ditentukan, tetapi dengan kerja keras dan upaya yang sungguh-sungguh, kita bisa mengubah nasib dan mencapai kesuksesan.

"Jika Anda Tidak Berbagi Rasa Sakit Seseorang, Anda Tidak Akan Pernah Bisa Memahami Mereka." – Pain
“berbagi rasa sakit seseorang" yang digunakan sebagai metonimi yang menunjukan untuk empati atau pengertian terhadap penderitaan dan kesulitan yang dialami oleh orang lain. Pain mengungkapkan bahwa tanpa mampu merasakan dan memahami rasa sakit orang lain, seseorang tidak akan pernah benar-benar memahami mereka secara keseluruhan.

Rabu, 24 Mei 2023

Menganalisis Mitos pada Lagu Dere Berjudul Kota

sumber: youtube DeLirik

Lagu dari Dere yang berjudul kota, adalah lagu yang rilis pada tahun 2020 tetapi berhasil membangkitkan rasa nostalgia dan kenangan-kenangan masa lalu dari para pendengarnya. Lagu ini memiliki lirik yang penuh dengan kiasan kiasan dan video klip yang dapat membangkitkan perasaan nostalgia. Lagu ini menjadi sebuah cara yang unik dan kreatif untuk mengungkapkan rasa rindu. 

Menurut saya, mitos yang ingin dibangun oleh seng penyanyi pada lagu ini adalah tentang hujan yang memiliki hubungan erat dengan kenangan dan rasa rindu. Perumpamaan yang digunakan sama seperti kata-kata "hujan itu 1% air, 99% kenangan".

Sumber: youtube TigaDuaSatu

Pengalaman estetis yang saya rasakan setelah mendengar lagu ini adalah rasa rindu pada masa lalu. Suasana yang ditampilkan pada video klip nya berhasil membuat saya bernostalgia ke masa kecil saya ketika berada di kota bekasi. Hanya dengan menonton video klip nya saya bisa membayangkan bau hujan, suara gema dalam ruangan, warna-warna lampu pencahayaan dikota yang agak redup. Sekarang saat mendengarkan lagu ini kembali, liriknya membuat saya mengingat kenangan-kenangan dengan teman-teman saya. Seperti saat pertama kali mendengar kan lagu ini, saya merekomendasikan nya ke salah satu teman dekat saya karena lirik nya sesuai dengan selera lagu nya dan saya sangat senang bahwa dia menikmati lagu yang saya rekomendasi kan. Saya juga teringat dengan kenangan-kenangan teman saya dimana kami biasanya bercanda, tertawa, bermain bersama, mencoba makanan baru, dll. Kini kami terpisah, di kota yang berbeda, dengan jalan yang berbeda, dan cita-cita yang berbeda yang ingin kami wujudkan. Lirik lagu ini semakin sesuai dengan apa yang sedang saya rasakan sekarang, rindu tentang masa yang sudah berlalu.

Selasa, 02 Mei 2023

ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA DIALOG DALAM SERIAL ANIME "NARUTO"

 

Dani Setiawan1, Dewa Aditama2

Pendidikan Desain Komunikasi Visual, Universitas Indraprasta PGRI

 

Abstrak

Naruto adalah sebuah serial manga karya Masashi Kishimoto yang diadaptasi menjadi serial anime. Manga Naruto bercerita seputar kehidupan tokoh utamanya, Naruto Uzumaki, seorang ninja yang hiperaktif, periang, dan ambisius yang ingin mewujudkan keinginannya untuk mendapatkan gelar Hokage, pemimpin dan ninja terkuat di desanya. Menurut cerita, Naruto adalah seorang ninja dari desa Konoha (Konohagakure), sebuah desa fiktif yang konon tersembunyi di antara rimbunnya dedaunan hutan. Sejak kecil ia ditinggal oleh kedua orang tuanya, sehingga ia tidak pernah merasakan bagaimana kasih sayang orang tua kepada anaknya. Dengan dukungan dari teman-teman dan guru-gurunya, Naruto tumbuh menjadi pemuda yang ceria, optimis, dan pemberani. Masashi Kishimoto, pengarang serial manga ini, dikutip dari wawancara terbaru dari Shonen Jump Amerika mengatakan bahwa kehidupannya seperti Naruto ketika dia seumuran dengannya. Serial ini didasarkan pada komik one-shot oleh Kishimoto yang diterbitkan dalam edisi Akamaru Jump pada Agustus 1997. Di Indonesia, anime Naruto pernah ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi seperti Trans TV, GTV, dan Indosiar.

Dalam anime ini, terdapat pesan-pesan moral yang dihadirkan melalui karakter dan alur cerita. Naruto bukan hanya anime hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral yang kuat tentang kekuatan tekad, semangat pantang menyerah, persahabatan, dan saling menghargai. Dalam era di mana banyak orang mengalami tekanan dan kesulitan, Naruto memberikan inspirasi dan pelajaran berharga tentang bagaimana menjadi pribadi yang kuat dan gigih dalam mencapai impian. Saat ini banyak remaja yang menonton hiburan hanya untuk dinikmati saja, tanpa memperhatikan isi dari apa yang mereka tonton, untuk itu penelitian ini dilakukan agar audiens lebih bisa memahami nilai-nilai yang terkandung dalam media hiburan yang mereka tonton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna penanda dan petanda pada adegan, dialog dan setting dalam Anime Naruto. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan jenis penelitian kualitatif. Berdasarkan analisis teori semiotika Ferdinand De Saussure, terdapat representasi nilai kemanusiaan, nilai moral dan makna -makna yang dapat diambil melalui adegan, dialog dan setting pada Naruto. Adapun nilai moral yang terkandung pada anime Naruto ini adalah (1) pentingnya kepedulian terhadap sesama (2) memahami penderitaan sesama manusia (3) Pantang menyerah dan konsisten.

Kata kunci : Semiotika, Hiburan, Nilai, Moral, Naruto

 

* Korespondensi Penulis:

E-mail: dani.uwaw04@gmail.com

dewa26aditama@gmail.com

 

 

Pendahuluan

Sejak kecil, kita sudah tidak asing dengan hiburan. Hiburan adalah suatu bentuk kegiatan yang menarik perhatian dan minat penonton atau memberikan kesenangan dan kesenangan. Ini bisa berupa ide atau tugas, tetapi lebih cenderung menjadi salah satu kegiatan atau peristiwa yang telah berkembang selama ribuan tahun khusus untuk tujuan menjaga perhatian audiens. Pada umumnya hiburan dapat berupa permainan video, musik, film, opera, drama, ataupun berupa permainan bahkan olahraga. Anime adalah salah satu hiburan yang paling di minati oleh anak anak bahkan orang dewasa, baik itu di tonton melalui TV atau di smartphone. Akan tetapi, banyak orang menonton anime hanya sebagai hiburan saja tanpa memahami makna yang terkandung dalam cerita nya. Belajar tidak harus melalui buku, kita bisa belajar dari mana saja termasuk dengan menonton anime.

Anime adalah animasi asal Jepang yang digambar dengan tangan maupun menggunakan teknologi komputer. Kata anime merupakan singkatan dari animation dalam bahasa Inggris, yang merujuk pada semua jenis animasi. Di luar Jepang, istilah ini digunakan secara spesifik untuk menyebutkan segala animasi yang diproduksi di Jepang. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa anime dapat diproduksi di luar Jepang. Beberapa ahli berpendapat bahwa anime merupakan bentuk baru dari orientalisme. Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas adalah Astro Boy karya Ozamu Tezuka pada 1963. Saat ini, anime sudah sangat berkembang jika dibandingkan dengan anime zaman dahulu, dengan grafis yang sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru. Masyarakat Jepang, dari anak-anak hingga orang dewasa, sangat antusias menonton anime dan membaca manga. Mereka menganggap anime itu bagian dari kehidupan mereka. Hal ini yang membuat beberapa televisi kabel menjadi terkenal akan beberapa film kartunnya, seperti Cartoon Network dan Nickelodeon yang mengekspor kartunnya. Sekarang anime menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan bagi beberapa orang, dan banyak juga orang yang memanfaatkan hal ini untuk disalahgunakan.

Salah satu anime yang populer di Indonesia adalah Naruto. Naruto (ナルト) adalah sebuah serial manga karya Masashi Kishimoto yang diadaptasi menjadi serial anime. Manga Naruto bercerita seputar kehidupan tokoh utamanya, Naruto Uzumaki, seorang ninja yang hiperaktif, periang, dan ambisius yang ingin mewujudkan keinginannya untuk mendapatkan gelar Hokage, pemimpin dan ninja terkuat di desanya. Serial ini didasarkan pada komik one-shot oleh Kishimoto yang diterbitkan dalam edisi Akamaru Jump pada Agustus 1997.

Manga Naruto pertama kali diterbitkan di Jepang oleh Shueisha pada tahun 1999 dalam edisi ke-43 majalah Shonen Jump. Di Indonesia, manga ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Popularitas dan panjang seri Naruto sendiri (terutama di Jepang) menyaingi Dragon Ball karya Akira Toriyama, sedangkan serial anime Naruto, diproduksi oleh Studio Pierrot dan Aniplex, disiarkan secara perdana di Jepang oleh jaringan TV Tokyo dan juga oleh jaringan televisi satelit khusus anime, seperti Animax dan stasiun televisi lainnya, pada 3 Oktober 2002 sampai sekarang. Seri pertama terdiri atas 9 musim dan berlangsung 220 episode. Musim pertama dari seri kedua mulai ditayangkan pada tanggal 15 Februari 2007. Di Indonesia sendiri, anime Naruto pernah ditayangkan oleh stasiun televisi Trans TV pada tahun 2004 hingga 2005, yang kemudian ditayangkan lebih lanjut oleh GTV sejak tahun 2005 dan sempat ditayangkan di Indosiar untuk musim keempat dan kelima sampai Naruto Shippuden musim kelima dari tahun 2008 hingga 2009.[2][3] Selain serial anime, Studio Pierrot telah mengembangkan delapan film untuk seri dan beberapa original video animation (OVA). Jenis barang dagangan termasuk novel ringan, permainan video dan koleksi kartu yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan.

Naruto Shippuden adalah sebuah seri anime yang diadaptasi dari bagian II manga Naruto. Serial ini disutradarai oleh Hayato Date dan diproduksi oleh Studio Pierrot dan TV Tokyo. Pada bagian ini, pergerakan organisasi Akatsuki semakin terlihat. Naruto Shippuden juga telah dibuat versi filmnya dengan judul Naruto Shippuden The Movie yang dirilis di Jepang pada Agustus 2007. Film ini menceritakan tentang usaha ninja jahat dalam membangkitkan Mouryou, roh jahat yang telah dikalahkan 20 tahun yang lalu. Setelah Naruto Shippuden The Movie dirilis, hadir pula Naruto Shippuden The Movie 2: Bond. Film ini menceritakan serangan kelompok ninja dari Negara Langit kepada Desa Konoha. Kemudian Naruto Shippuden The Movie 3: Inheritors of The Will of Fire. Di sini diceritakan Desa Konoha dituduh sebagai dalang penyebab para ninja dengan Kekkei Genkai menghilang dari Desa Suna, Desa Kiri, Desa Kumo dan Desa Iwa. Di Indonesia, Naruto Shippuden sempat ditayangkan di Indosiar dan GTV.

Anime Naruto telah menjadi salah satu anime terpopuler di dunia dan memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Dalam anime ini terdapat pesan moral yang kuat tentang kekuatan tekad, semangat pantang menyerah, persahabatan, dan saling menghargai. Namun, banyak penggemar yang hanya menonton anime ini untuk dinikmati saja tanpa memperhatikan isi dari apa yang mereka tonton. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membahas nilai moral dalam anime Naruto menggunakan semiotika Ferdinand De Saussure. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pesan-pesan kemanusiaan, nilai moral, dan makna-makna yang dapat diambil dari adegan, dialog, dan setting dalam anime Naruto.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam dan detail tentang suatu fenomena atau objek penelitian. Dalam penelitian bertujuan untuk mencari nilai nilai kehidupan yang dapat diambil dari karakter pada serial anime “Naruto”, metode ini dapat membantu menggali pemahaman yang lebih mendalam tentang makna yang terkandung dalam suatu dialog interaksi dalam serial anime Naruto tersebut. Semiotika Ferdinand de Saussure digunakan untuk menganalisis komponen penanda dan petanda pada beberapa dialog yang diucapkan pada karakter, serta menafsirkan makna yang terkandung dalam dialog tersebut.

Hasil dan Pembahasan

Pada bagian ini, penulis akan menguraikan lebih detail hasil serta pembahasan dari hasil analisis dialog dalam serial anime Naruto.

"Jika kau menungguku untuk menyerah, kau akan menungguku selamanya."  - Uzumaki Naruto

Signifier (penanda)        : Kata yang diucapkan oleh Uzumaki Naruto dibeberapa episode saat semua orang ragu padanya.

Signified (petanda)        : Naruto yang menunjukan sikap pantang menyerah dan tekad untuk terus berusaha dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.

 


"Shinobi yang melanggar aturan memang disebut sampah, tetapi Shinobi yang meninggalkan sahabatnya lebih rendah dari sampah." - Uchiha Obito

Signifier (penanda)        : Kutipan yang diucapkan oleh Uchiha Obito dalam anime Naruto Shippuden, yang berjudul "Kakashi Chronicles - A Boy's Life on the Battlefield - Part 1". Pada episode ini, Obito memberikan pelajaran moral kepada Kakashi tentang nilai persahabatan dan kepercayaan di antara shinobi.

Signified (petanda)        : Uchiha Obito yang menunjukkan dengan tegas bahwa nilai persahabatan dan kesetiaan sangat penting di antara para shinobi. Bukan hanya kemampuannya saja, tetapi juga ikatan persahabatan antara shinobi yang lainnya.




"Takdir setiap manusia memang telah ditentukan sejak mereka lahir, tetapi dengan kerja keras kita dapat mengalahkan takdir." - Uzumaki Naruto

Signifier (penanda)        : Sebuah ungkapan yang diucapkan oleh Naruto Uzumaki pada anime Naruto Shippuden dengan judul "Confession". Pada episode ini, Naruto berbicara dengan Hinata tentang perasaannya terhadap Sakura dan bagaimana ia berusaha untuk mengubah takdirnya sendiri melalui usaha dan kerja keras.

Signified (petanda)        : Naruto yang memperjuangkan gagasannya bahwa keberhasilan tidak tergantung pada takdir semata, tetapi juga sangat tergantung pada kerja keras dan upaya yang dilakukan seseorang.

 

"Di mana ada cahaya disitu ada bayang-bayang, dimana ada pemenang disitu ada pecundang." Uchiha Madara

Signifier (penanda)        : kata kata yang diucapkan Uchiha Madara kepada Uchiha Obito, setelah dia menyelamatkan dan merawat Obito

Signified (petanda)        : Madara mengajarkan konsep dunia yang ia pahami kepada Obito. "Di mana ada cahaya disitu ada bayang-bayang" cahaya disini melambangkan kebaikan dan bayang bayang-bayang ini melambangkan kejahatan, yang pada kenyataannya kedua hal ini tidak bisa dipisahkan. Begitu juga dengan kalimat "dimana ada pemenang disitu ada pecundang", 2 hal ini tidak bisa dipisahkan, karena jika ada pihak yang menang, sudah tentu ada pihak yang kalah. Dapat disimpulkan   bahwa kita tidak bisa menghilangkan kejahatan di dunia ini, karena kebaikan dan kejahatan merupakan 2 sisi yang berbeda pada 1 koin yang sama, Keduanya akan terus ada.


"Jika Anda Tidak Berbagi Rasa Sakit Seseorang, Anda Tidak Akan Pernah Bisa Memahami Mereka." – Pain

Signifier (penanda)        : kata kata yang diucapkan karakter antagonis bernama Pain kepada Uzumaki Naruto, saat ia menyerang desa konoha tempat Naruto tinggal.

Signified (petanda)        : kata kata ini merupakan konsep berpikir Pain yang ia yakini. Ia berfikir Manusia tidak akan bisa benar benar saling memahami, jika tidak mengalami hal yang sama ataupun rasa sakit yang sama. Pada saat kecil, Pain telah menderita karena kehilangan orang orang yang ia sayangi akibat perang. Ia tinggal di daerah yang kecil bernama Desa Amegakure yang menjadi medan perang karena terletak di tengah tengah Negara-Negara besar yang saling bermusuhan termasuk Desa konoha. Ia menjadi korban akibat konflik dari Negara-Negara lain.  Ia pun membalaskan dendam nya kepada desa konoha dengan menghancurkan dan membunuh orang-orang di desa itu, agar mereka merasakan penderitaan yang sama denganya, agar mereka memahami rasa sakit apa yang di rasakannya. Di kehidupan sehari-hari, kita juga dapat menjumpai hal yang serupa. Di saat kita menceritakan kesulitan ataupun penderitaan yang kita alami kepada orang lain, terkadang orang meremehkan hal itu, bahkan mengatakan kalau kita kurang bersyukur atau justru mulai mengadu nasib dengan apa yang mereka alami. Karena memang manusia tidak bisa benar-benar saling memahami satu sama lain jika mereka tidak mengalami hal yang sama. Bahkan pada hal yang sama atau kejadian yang sama pun manusia merasakan perasaan yang berbeda dan respon yang berbeda pula.

 

"Saat kamu disakiti, kamu akan membenci

Sebaliknya jika kamu menyakiti seseorang, kamu akan dibenci

Dan kamu juga akan merasa bersalah

Tetapi mengerti akan rasa sakit membuatmu bersikap lebih baik pada orang lain

Itulah kita manusia

Dengan mengerti rasa sakit, manusia akan berkembang

Dan dengan mengalami rasa sakit, juga membantu kita untuk dewasa

Ini tentang kemampuan kita untuk berpikir dan membuat keputusan kita sendiri"

- Jiraiya

Signifier (penanda)        : kata kata yang diucapkan oleh karakter Jiraiya yang berperan sebagai mentor atau guru dari beberapa karakter termasuk Naruto, kepada salah satu murid nya bernama Uzumaki Nagato

Signified (petanda)        : Kata kata ini merupakan sebuah nasehat dari Jiraiya kepada murid nya Nagato yang sedang menangis dan menyesal karena tidak sengaja membunuh orang yang menyakiti temannya. Nagato melakukan itu karena ia ingin melindungi temannya, tetapi ia merasa bersalah akan hal itu. Jiraiya sebagai gurunya tidak langsung mengadili atau menilai tindakan nagato apakah itu salah atau benar, tetapi ia memberikan nasehat dan menjelaskan hukum sebab-akibat yang berlaku. Ia mengajarkan bahwa dengan mengerti rasa sakit, manusia akan bisa berkembang. Dewasa adalah ketika kita mampu berpikir dan membuat suatu keputusan untuk mengetahui dan untuk merespon rasa sakit lalu membuat jawaban kita sendiri akan rasa sakit tersebut.

 

Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang peneliti telah bahas, dapat disimpulkan bahwa dialog dan kutipan yang ditemukan dalam anime “Naruto” mengandung makna yang mendalam bagi setiap karakter. Dalam kajian semiotika Ferdinand de Saussure, narasi dan kutipan tersebut dapat dipandang sebagai tanda yang terdiri dari signifier (penanda) dan signified (petanda), yang saling berkaitan dan membentuk sebuah makna.

Melalui dialog dan kutipan tersebut, kita dapat memahami nilai-nilai moral yang diusung dalam cerita Naruto, seperti tekad pantang menyerah dan kepercayaan pada persahabatan yang kuat. Selain itu, ucapan dari setiap karakter tersebut juga memperlihatkan bagaimana karakter-karakter dalam anime ini berjuang untuk mengubah takdir mereka sendiri melalui kerja keras dan usaha yang tak kenal lelah.

Dalam kajian semiotika, dialog tersebut juga dapat dianggap sebagai representasi dari tekad, semangat, nilai persahabatan, sikap seorang pejuang, filosofi yang mereka pegang yang diucapkan oleh karakter didalam anime Naruto tersebut. Oleh karena itu, kita dapat memahami anime Naruto bukan hanya sebagai hiburan semata, tetapi bisa menjadi pembelajaran dan representasi sebuah sikap, tekad dan nilai nilai moral yang dapat kita ambil sisi positif dari nya.

 

Daftar Pustaka

Hiburan. 2023, Februari 22. Melalui Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Hiburan

Anime. 2023, April 27. Melalui Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Anime

Naruto. 2023, Maret 6. Melalui Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Naruto

Masashi Kishimoto. 2002. Naruto

Masashi Kishimoto. 2007. Naruto Shippuden

 

Rabu, 05 April 2023

Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure sebagai Representasi Nilai Moral dalam Anime Naruto

 Abstrak

Naruto adalah sebuah serial manga karya Masashi Kishimoto yang diadaptasi menjadi serial anime. Manga Naruto bercerita seputar kehidupan tokoh utamanya, Naruto Uzumaki, seorang ninja yang hiperaktif, periang, dan ambisius yang ingin mewujudkan keinginannya untuk mendapatkan gelar Hokage, pemimpin dan ninja terkuat di desanya. Menurut cerita, Naruto adalah seorang ninja dari desa Konoha (Konohagakure), sebuah desa fiktif yang konon tersembunyi di antara rimbunnya dedaunan hutan. Sejak kecil ia ditinggal oleh kedua orang tuanya, sehingga ia tidak pernah merasakan bagaimana kasih sayang orang tua kepada anaknya. Dengan dukungan dari teman-teman dan guru-gurunya, Naruto tumbuh menjadi pemuda yang ceria, optimis, dan pemberani. Masashi Kishimoto, pengarang serial manga ini, dikutip dari wawancara terbaru dari Shonen Jump Amerika mengatakan bahwa kehidupannya seperti Naruto ketika dia seumuran dengannya. Serial ini didasarkan pada komik one-shot oleh Kishimoto yang diterbitkan dalam edisi Akamaru Jump pada Agustus 1997. Di Indonesia, anime Naruto pernah ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi seperti Trans TV, GTV, dan Indosiar. Dalam anime ini, terdapat pesan-pesan moral yang dihadirkan melalui karakter dan alur cerita. Naruto bukan hanya anime hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral yang kuat tentang kekuatan tekad, semangat pantang menyerah, persahabatan, dan saling menghargai. Dalam era di mana banyak orang mengalami tekanan dan kesulitan, Naruto memberikan inspirasi dan pelajaran berharga tentang bagaimana menjadi pribadi yang kuat dan gigih dalam mencapai impian. Saat ini banyak remaja yang menonton hiburan hanya untuk dinikmati saja, tanpa memperhatikan isi dari apa yang mereka tonton, untuk itu penelitian ini dilakukan agar audiens lebih bisa memahami nilai-nilai yang terkandung dalam media hiburan yang mereka tonton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna penanda dan petanda pada adegan, dialog dan setting dalam Anime Naruto. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan jenis penelitian kualitatif. Berdasarkan analisis teori semiotika Ferdinand De Saussure, terdapat representasi nilai kemanusiaan, nilai moral dan makna -makna yang dapat diambil melalui adegan, dialog dan setting pada Naruto. Adapun nilai moral yang terkandung pada anime Naruto ini adalah (1) pentingnya kepedulian terhadap sesama (2) memahami penderitaan sesama manusia (3) Pantang menyerah dan konsisten.

Kata kunci : Semiotika, Hiburan, Nilai, Moral, Naruto

Sabtu, 01 April 2023

Hasil Analisis Jurnal tentang Semiotika Ferdinand De Saussure

Pada hari rabu, 29 Maret 2023 kemarin saya diberi tugas untuk menganalisis 3 jurnal tentang Semiotika Ferdinand De Saussure pada saat mata kuliah Kajian Seni Rupa dan Desain. Berikut adalah Jurnal-Jurnal yang sudah saya analisis:

1. Judul: Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure sebagai Representasi Nilai Kemanusiaan dalam Film The Call
    Object: Film The Call
    Metode/Perspektif: Metode Penelitian Kualitatif
    Analisis: Semiotika Ferdinand De Saussure
    Kesimpulan:

      a. Penanda
Penanda dalam semiotika ini dikemukaan oleh Ferdinand De Saussure dilihat sebagai bentuk atau wujud
fisik dapat dikenal melalui wujud karya arsitektur. Makna petanda yang dapat diambil dari tujuh scene yang telah
dianalisis melalui adegan, dialog, dan latar adalah gambaran tentang seorang operator darurat yang dituntut untuk
bisa menyelamatkan masyarakatnya yang membutuhkan pertolongan dengan segala macam solusi..
    b. Petanda
Petanda dalam semiotika ini dikemukaan oleh Ferdinand De Saussure dilihat sebagai makna yang terungkap
melalui fungsi dan nilai-nilai yang terkandung di dalam karya arsitektur. Tokoh seorang pelayan operator darurat
yang memperlihatkan keperdulian, rasa cinta, tolong menolong kepada orang yang tidak ada hubungan keluarga,
bukan seorang teman akan tetapi bisa berjanji dan menepatinya untuk menyelamatkan. Inilah yang termasuk nilai
kemanusiaan yang terkandung dikaitkan dengan dialog, adegan, dan latar dalam film ini.
    c. Nilai Kemanusiaan
Berdasarkan analisis semiotika Saussure, terdapat representasi nilai kemanusiaan yang diproyeksikan melalui
adegan, dialog, dan latar. Adapun nilai kemanusiaan yang tampak pada film The Call ini adalah :
1) Kepedulian terhadap sesama manusia
2) Rela berkorban demi keselamatan masyarakat
3) Tolong-menolong bekerja sama di tengah kesulitan
4) Menempatkan kepentingan masyarakyat di atas kepentingan pribadi.

 

2.  Judul: Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure (Petanda dan Penanda) dalam Tradisi Angngaru pada Suku Makassar

    Object: Tradisi Angngaru pada Suku Makassar
    Metode/Perspektif: Metode Penelitian Kualitatif
    Analisis: berdasarkan kajian Semiotika Ferdinand De Saussure
    Kesimpulan:

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yakni makna-
makna yang terkandung dalam angngaru yakni kita harus bersikap loyal, amanah,
patriot dan bertanggung jawab. Amanat itulah yang tertanam dalam setiap kalimat
angngaru. Menurut narasumber, masyarakat beberapa sulit memaknai petanda atau
penanda yang ada didalam angngaru. Dengan mengetahui petanda dan penanda
dalam angngaru dapat lebih dengan serius jika mempraktikan angngaru. Angngaru
juga memberikan banyak penanda ataupun petanda-petanda kepada tiap-tiap yang
menolaknya.

3. Judul: Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Makna Pesan Iklan Rokok A Mild Versi Langkah

    Object: Makna Pesan Iklan Rokok A Mild Versi Langkah
    Metode/Perspektif: Metode Penelitian Kualitatif
    Analisis: Semiotika Ferdinand De Saussure
    Kesimpulan:

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan tujuan penelitian yakni sebagai berikut :
1. Penanda yang terdapat dalam iklan Rokok A Mild versi Langkah, langkah ini adalah hasil dari apa yang kita lalui. Hal ini bisa kita ketahui dari beberapa adegan langah manusia yang beraktifitas dengan ekspresi langkah sangat ringan dan ia sukai tanpa beban. Ada pula langkah berat, langkah berderap, langkah sendiri, langkah gak melangkah, langkah melawan arus, langkah penuh dengan penasaran. Adapun petanda dalam iklan Rokok A Mild Versi Langkah adalah hari ini adalah langkah yang kita lalui dari berbagai macam langkah yang ditayangkan. Langah yang ringan digambarkan oleh iklan dengan beberapa adegan langkah ringan bebrapa pemuda yang menggunakan skateboard dan pria yang terjun kedalam sungai dengan ceria. Sedangkan dalam langkah berat digambarkan dalam iklan beberapa adegan dengan langkah yang menaiki tangga, seorang cewek yang memakai high heel dan beberapa pemuda yang mendorong mobilnya. Dan yang ketiga langkah mundur yang digambarkan dengan seorang cewek sedang melukis tapi terlihat tidak berhasil dan seorang pria didalam hutan yang ketakutan. Selanjutnya langkah yang berderap digambarkan dengan beberapa pria yang berjalan cepat dan seorang cewek berjalan sendiri dijalan yang gelap. Langkah yang gak melangkah adalah langkah dimana seorang cewek yang
menunggangi kuda namun berdiri diatas kuda dan seorang pria yang menari dengan tangan menahan badannya. Langkah yang searus digambarkan adalah seorang pria yang berselancar dengan arus dilaut. Langkah yang berlawanan arus terlihat seorang pria yang naik eskalator berlawanan arah turun dengan orang lain. Sementara ia naik dengan melwati orang yang padat, langkah penuh dengan pencarian digambarkan dengan beberapa orang yang menjajaki gunung untuk mencapi tujuan yang meraka capai.

2. Makna pesan yang terkandung dalam iklan Rokok A Mild Versi langkah
adalah :

a. A mild bertujuan untuk mewakili rokok pemula, pemuda, dewasa serta masyarakat luas, yang sesuai dengan gambar scene dalam iklan seperti langkah berat dan setiap scenenya diperakan oleh pemuda dan orang dewasa.

b. A mild memiliki tingkatan Tar dan Nikotin lebih rendah dibandingkan rokok lainnya dan A mild mempunyai rasa menthol yang digemari banyak orang. Seseuai didalam gambar iklan yang menggambarkan langkah ringan dan langkah sendiri.

c. A mild dalam scene terakhir memberi pilihan Langkah apa kita selanjutnya, disini A mild menegaskan kepada konsumen bahwa langkah selanjutnya pilihlah A mild walaupun menemukan berbagai produk rokok lainya, seperti didalam gambar seorang pria yang menemukan persimpangan
jalan, lalu bertanya kemana langkah kita selanjutnya? Langkah selanjutnya pilih A mild. A mild menggambarkan bahwa A mild yang terbaik bagi pemuda dan kalangan dewasa.

 

Senin, 20 Maret 2023

Hasil Analisis Ujian Terbuka Promosi Doktor Pandu Pramudita

 Hasil Analisis Ujian Terbuka Promosi Doktor Pandu Pramudita


Pada tanggal 14 maret 2023 kemarin, pak Pandu Pramudita dosen DKV unindra telah mengikuti ujian terbuka promosi doktor di ISI Surakarta. Pada penelitian nya beliau menggunakan metode fenomenologi dengan lokus penelitian material figur kayon gaya surakarta, yang didukung dengan data oral dari informan penelitian. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nilai adi luhung pada aspek pertunjukan dan sastra, tapi juga pada aspek bentuknya.

Dalam penelitian nya, beliau menyebutkan 3 kerangka konseptual. Kerangka konseptual yang pertama yaitu inovasi figur kayon tampak pada keragaman bentuk figur kayon yang dilihat dari aspek bidang dan isiannya, kerangka konseptual ini menggunakan pendekatan seni rupa dan teori ikonografi. Kerangka konseptual yang kedua yaitu inovasi bentuk figur kayon terjadi karena adanya proses kreatif yang dilakukan secara dialektis oleh seniman wayang dari pengalamannya terhadap bentuk-bentuk figur kayon sebelumnya, kerangka ini menggunakan pendekatan sosiologis dan teori dialektika. 

Kerangka konseptual yang terakhir yaitu nilai filosofis figur kayon berada pada simbolitas unsur-unsur pembentuknya yang ditemukan pada setiap figur kayon meski memiliki ragam bentuk dari hasil inovasi, kerangka konseptual ini menggunakan pendekatan antropologi, dan teori utama estetika jawa serta didukung dengan teori simbol dan estetika paradoks. Dalam penelitian nya, Pak Pandu menjelaskan bahwa figur kayon menjadi beragam dari masa ke masa. Figur kayon pertama diciptakan oleh sunan kalijaga pada 1443 tahun saka atau pada 1522 masehi dengan sengkalan yang berbunyi "geni dadi sucining jagat". Lalu pada tahun 1659 tahun saka atau 1739 masehi, Sri Susuhunan Paku Buwono II membuat figur kayon baru dengan sengkalan "gapura lima retuning bumi". Kemudian pada tahun 1856 masehi, terdapat figur kayon gapuran yang sekarang tersimpan di museum belanda. Figur kayon memiliki banyak macam, pada penelitian ini disebutkan bahwa kayon memiliki 97 ragam isian, 14 ragam tatahan, 3 ragam sunggingan, 2 ragam sunggingan belakang, dan 3 ragam raut bidang juga memiliki berbagai macam ukuran yaitu tinggi sekitar 75 cm sampai 99 cm dan lebar 38 cm hingga 59 cm. Simpulan pada penelitian milik Pak Pandu ini diantaranya  inovasi bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya surakarta memunculkan ragam bentuk figur yang memiliki estetikanya yang disebut dengan wanda kayon. Inovasi bentuk figur kayon pada wayang kulit purwa gaya surakarta terjadu karena seniman mengalami pengalaman estetis dan pengalaman artistik sehingga memunculkan dialektika bentuk figur kayon. Nilai filosofis pada bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya surakarta merupakan pandangan manusia terhadap dunia yang disebut dengan kosmologi, yang terdiri dari 3 bentuk yaitu makrokosmos, mikrokosmos, dan metakosmos.

Menurut saya penilitian dari Pak Pandu ini dibuat dengan sangat detail. Kita jadi bisa tahu bahwa figur kayon ini bukan hanya suatu pelengkap saja dalam pewayangan tetapi memiliki makna dan mengandung filosofis yang dalam. Kita jadi bisa lebih tau bahwa figur kayon ini memiliki jenis yang beragam. Penelitian ini dapat mengingatkan kita bahwa kita memiliki warisan budaya yang kaya dan harus kita jaga eksistensi nya, apalagi pada zaman sekarang banyak budaya luar yang masuk dan berpotensi menghilangkan budaya kita sendiri. 

MENGINDENTIFIKASI, MITOS, METAFORA, DAN METONIMI DALAM JURNAL ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA DIALOG DALAM SERIAL ANIME "NARUTO"

Mitos      Pada jurnal ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA DIALOG DALAM SERIAL ANIME "NARUTO" terdapat berbagai karakter...